Hipotesis (bahasa Indonesia 2#)
Angga Pratama
Hipotesis merupakan jawaban atau kesimpulan sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari.
Hipotesis juga merupakan keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang
kompleks. Oleh karena itu, pada perumusannya menjadi sangat penting dalam
sebuah penelitian.
Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan
kesimpulan terdahulu, baik yang memperkuat maupun yang bertentangan dengan prediksinya.
Jadi, dalam hal ini telah teoritik dan temuan penelitian yang relevan berfungsi
menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi akan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Ciri hipotesis
yang baik
Berikut
perumusan hipotesis yang baik dan benar :
Ø Hipotesis harus dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan yang deklaratif, bukan kalimat
pertanyaan.
Ø Hipotesis berisi penyataan
mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
Ø Hipotesis harus
sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta atau kebenarannya.
Ø Hipotesis
harus dapat diuji (testable. Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan
bagaimana variabel-variabel penelitian itudiukur dan bagaimana prediksi
hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
Ø Hipotesis harus
sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman
pengertian.
Macam-Macam Hipotesis
Ada
3 macam hipotesis :
1.
Hipotesis Deskriftif : dirumuskan untuk menentukan titik peluang atau
dirumuskan
untuk menjawab pertanyaan taksiran/estimatif; Tidak membandingkan; Disiplin
kerja pegawai Fak. SI sangat tinggi; Yang menjadi estimasi adalah : sangat
tinggi.
2.
Hipotesis Komparatif : memberi jawaban terhadap permasalahan yang bersifat
membedakan; Ada perbedaan daya ikat antara Daun Telingan dengan Daun Kemangi.
3.
Hipotesis Asosiatif : memberi jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan.
Menurut
sifat hubungannya, ada tiga jenis hipotesis penelitian (Ha) :
1)
Hipotesis hubungan simentris : Hubungan bersifat kebersamaan antara dua
variabel atau lebih, tapi tidak menunjukkan sebab akibat; Ada hubungan antara
banyaknya mengikuti perkuliahan dengan nilai akhir mahasiswa.
2)
Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal) : menyatakan hubungan yang saling mempengaruhi
antara dua variabel atau lebih : Disiplin pegawai yang tinggi berpengaruh
positif terhadap produktifitas kerja.
3)
Hipotesis hubungan interaktif : menyatakan hubungan antara dua variabel atau
lebih bersifat saling mempengaruhi; Terdapat pengaruh timbal balik antar
kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan.
SUMBER
:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar