Sikap Ilmiah (Bahasa Indonesia #2)
Angga Pratama
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya patut
dimiliki oleh setiap peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik
dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala
sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau
tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti
menemukan bukti pengukuran volume air 0,0078 m3, maka ia harus mengatakan juga
0,0078m3, padahal seharusnya 0,009m3.
b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan
menemukan hasil pengamatan suatu burung
mempuyai paruh yang panjang dan
lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan
lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
c. Berhati terbuka artinya
bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut
bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain
memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak
ragu menolak temuannya sendiri.
d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang
tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari
tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A
terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
e. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja
yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja
sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat
mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh
kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi
seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu
merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu
masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
g. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang
lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang
atau bangsa lain.
h. Sikap tekun,
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang
hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila
belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja
dengan teliti.
SUMBER :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar